Membersamai dalam Pendidikan Anak Usia Remaja
![Membersamai dalam Pendidikan Anak Usia Remaja](https://home.mtsnkotabatu.sch.id/asset/foto_berita/_LOGO_A_(1080_x_1350_piksel)_(2)_(1).png)
Gambar : Potensi kreativitas dan cepat belajar menjadi salah satu keunggulan anak usia remaja
Penulis: Anis Maisaroh, M.Pd
Memahami perkembangan anak usia remaja merupakan hal yang perlu diketahu serta menjadi perhatian orang tua, guru, dan lingkungan sekitarnya. Tujuannya adalah membantu belajar menemukan diri dari anak usia remaja tersebut, menemukan apa yang dia mampu melaksanakannya, menyadari siapa dan apakah dia sebenarnya. Ciri yang amat penting dalam psikologi anak usia remaja ditandai dengan gejolak - gejolak dalam hubungan antara orang tua dan lingkungan sekitarnya. Fenomena yang terjadi pada remaja saat ini yaitu berusaha mencoba melepaskan diri dari orang tua dan lingkungan sekitarnya, karena ia bermaksud menemukan identitas diri, egonya untuk mencapai pribadi yang mantap pada dirinya sendiri.
Menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia tahun 2010 menyatakan bahwa ketentuan batas usia remaja adalah antara usia 10 hingga 19 tahun dan belum kawin, serta Undang – Undang Perlindungan Anak juga mendefinisikan remaja sebagai seseorang yang berusia antara 10 - 18 tahun.
Pihak orang tua, guru dan lingkungan sekitar perlu mengetahui adanya perubahan ciri khas atau karakteristik pada anak usia remaja antara lain: 1. Perubahan fisik: remaja mengalami pertumbuhan pesat, perubahan pada tubuh mereka, suara pada remaja laki - laki, perkembangan organ reproduksi, perkembangan otot, pertumbuhan tulang, Pubertas merupakan bagian penting dari perkembangan fisik ini; 2. Perkembangan kognitif: selama masa remaja mengalami kemajuan dalam kemampuan berpikir abstrak, logika, pemecahan masalah, serta pengembangan keterampilan berpikir kritis. Mereka juga mulai mengembangkan identitas pribadi dan eksplorasi nilai-nilai dan tujuan hidup; 3. Perubahan emosional: remaja seringkali mengalami fluktuasi emosi yang kuat. Mereka mungkin menjadi lebih sadar diri, rentan terhadap perubahan mood, dan mulai mengalami perasaan romantis atau cinta pada orang lain. Konflik dengan orang tua dan otoritas lainnya juga bisa terjadi karena upaya untuk mendefinisikan identitas mereka sendiri; 4. Interaksi sosial: remaja mulai mengeksplorasi hubungan dengan teman sebaya dan mencari kelompok identitas yang sejalan dengan minat dan nilai - nilai mereka ; 5. Perkembangan mandiri: remaja juga mulai mengalami keinginan untuk menjadi lebih mandiri. Mereka dapat memperluas tanggung jawab dalam mengelola waktu, tugas, dan keputusan pribadi mereka sendiri.
Keunggulan Anak Usia Remaja
- Potensi kreativitas: anak remaja sering kali memiliki imajinasi dan kreativitas yang tinggi. Mereka sering memiliki ide-ide baru dan mampu berpikir di luar otak. Kreativitas ini bisa termanifestasi dalam seni, musik, tulisan, atau bahkan pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
- Belajar dengan cepat: anak remaja memiliki kemampuan belajar yang tinggi dan dapat menyerap informasi dengan cepat. Mereka biasanya memiliki daya ingat yang baik dan mampu menguasai berbagai keterampilan baru dengan relatif mudah.
- Kemampuan sosial: selama masa remaja, anak-anak mengalami perkembangan sosial yang pesat. Mereka belajar berinteraksi dengan teman sebaya, mengembangkan keterampilan komunikasi, dan memahami dinamika hubungan antar manusia. Kemampuan sosial ini dapat membantu mereka membangun jaringan sosial yang kuat dalam menghadapi tantangan di lingkungan sosial.
- Kemandirian: anak remaja sering kali mengembangkan kemandirian yang lebih tinggi. Mereka belajar mengambil keputusan sendiri, mengatur waktu, dan mengelola tugas-tugas sehari-hari. Kemandirian ini merupakan keunggulan penting dalam mempersiapkan mereka untuk masa dewasa.
- Mencari identitas: selama masa remaja, anak-anak mulai mencari dan membentuk identitas mereka sendiri. Ini adalah proses eksplorasi yang penting untuk mengembangkan nilai-nilai, minat, dan tujuan hidup. Melalui proses ini, mereka dapat mengembangkan kepribadian yang kuat dan menentukan jalan hidup mereka.
- Energik dan bersemangat: anak remaja cenderung memiliki energi yang tinggi dan semangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Mereka sering kali memiliki antusiasme yang besar terhadap hobi, kegiatan sosial, atau proyek-proyek yang mereka lakukan. Energinya dapat memotivasi mereka untuk mencapai tujuan dan mengatasi hambatan.
Sementara itu, anak usia remaja juga memiliki sejumlah kelemahan, meliputi a) Perubahan fisik dan hormon: anak usia remaja mengalami perubahan fisik yang signifikan, termasuk pertumbuhan tubuh yang cepat dan perkembangan karakteristik seksual sekunder. Perubahan hormonal ini dapat mempengaruhi kesehatan mental dan emosional mereka, serta menyebabkan perubahan mood yang drastis; b) Identitas diri: anak remaja seringkali mengalami kebingungan dan konflik dalam mencari identitas diri mereka. Mereka mungkin mencoba berbagai hal baru dan mengalami tekanan dari teman sebaya untuk menemukan siapa mereka sebenarnya. Proses ini dapat menimbulkan perasaan tidak pasti, keraguan diri, dan kecemasan; c). Tekanan akademik: anak remaja sering kali mengalami tekanan akademik yang tinggi. Mereka diharapkan untuk tampil baik di sekolah, menghadapi ujian, dan memilih jalur pendidikan yang akan memengaruhi masa depan mereka. Beban ini dapat menyebabkan stress yang berlebihan dan kecemasan terkait performa akademik ; d). Hubungan sosial: remaja seringkali menghadapi tantangan dalam membangun dan menjaga hubungan sosial. Mereka mungkin merasa tertekan untuk cocok dengan kelompok teman sebaya atau merasa kesepian dan tidak terhubung dengan orang lain. Konflik dalam hubungan dengan orangtua dan saudara juga bisa muncul selama masa ini; e) Perilaku berisiko: anak remaja cenderung lebih rentan terhadap perilaku berisiko, seperti konsumsi alkohol, obat-obatan terlarang, dan perilaku seksual yang tidak aman. Mereka mungkin merasa tidak terkendali, mencari pengakuan dari teman sebaya, atau mencoba menghilangkan kebosanan dengan cara yang kurang sehat.
Memang pembentukan pribadi anak usia remaja menjadi hebat dan bisa diandalkan, berprestasi, dibanggakan oleh orang tua, sekolah, lingkungan sekitar, agama, bangsa dan negara. harus di dukung oleh lingkungan sekitar, keluarga, pendidikan dan sumber daya yang tersedia. Hal tersebut dapat mempengaruhi cara remaja menavigasi kelemahan yaitu dengan memberikan perhatian, kesabaran, kasih sayang kepada merekaa, bahwa kelemahan yang dimliki oleh remaja tidak harus mereka merasa rendah diri atau minder, maka untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak usia remaja perlu adanya memberikan dukungan yang positif, motvasi, perhatian, pendampingan secara terus menerus, memberikan kesaadaran pada dirinya sendiri dengan cara mengoptimalkan secara sungguh - sungguh potensi, kemampuan diri, keunggulan, kelebihan yang dimiliki dari Allah yang diberikan kepadanya, sehingga potensi, kemampuan diri, keunggulan, kelebihan dapat menutupi kekurangan yang dimilikinya, maka dirinya tidak merasa terpuruk, minder dalam siap menghadapi kehidupan yang ada di masyarakat, dan dapat meraih masa depan yang baik sesuai dengan yang dicita – citakan.