Pembinaan Guru, Kabid Pendma Kanwil Kemenag Jatim: Sederhanakan Ruang Belajar di Era Digitalisasi
Gambar : Kabid Pendma Kanwil Kemenag Jatim, Dr. Sugiyo, M.Pd memaparkan tantangan guru masa kini pada guru dan tendik MTsN Kota Batu
MASANEBA – Seiring perkembangan digitalisasi, ruang belajar semakin bebas dengan media yang beragam. Tak heran jika guru perlu cakap dan terus berinovasi sesuai kebutuhan saat ini. Hal tersebut juga disampaikan Kabid Pendma Kanwil Kemenag Jatim, Dr. Sugiyo, M.Pd dalam pembinaan guru dan tenaga kependidikan di MTsN Kota Batu, hari ini (28/05).
“Sederhanakan ruang belajar dan jangan terjebak dengan buku serta LKS,” ujar Sugiyo.
Dia menambahkan, tak perlu ego sektoral dalam mengajar karena yang terpenting tujuan utama bisa diraih. Guru sebagai pendidik harus mampu mengajarkan esensi keilmuan dan prosesnya. “Guru seni misalnya, tidak harus belajar di kelas, mereka bisa mengadakan pementasan seni di luar,” terangnya.
Madrasah yang besar dan maju harus terus berinovasi. Salah satu caranya membuat pilot project yang memberi ruang bagi siswa untuk mempelajari berbagai bidang ilmu. Tujuan utamanya adalah mengajak siswa berpikir kritis dan dapat menyelesaikan permasalahan. “Akhirnya tak hanya memiliki kemampuan problem solver tetapi nantinya juga cakap dalam berbahasa,” bebernya.
Pendidikan di madrasah memiliki nilai plus dengan adanya pembelajaran agama. Bahkan, saat ini Bahasa Arab mulai banyak digunakan oleh orang USA karena melihat peluang bisnis di Timur Tengah. “Generasi masa depan harus siap menjadi pelaku sejarah agar tidak kalah dengan negara lain,” tegasnya.
Sementara itu, Kakankemenag Kota Batu, Machsun Zain, S.Ag, M.Si, mengungkapkan, begitu mulianya tugas guru yakni mencerdaskan tunas bangsa. Namun sebagai pendidik, guru perlu membenahi niatnya. “Niat mendidik secara ikhlas akan melahirkan ilmu yang bermanfaat bagi siswa,” pesan Machsun.
Kepala MTsN Kota Batu, Buasim, S.Pd, M.Pd bersyukur karena berkesempatan memperoleh ilmu baru melalui kegiatan pembinaan ini. Hal tersebut tentu berdampak baik bagi peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan agar tidak stagnan. “Sebelumnya, madrasah sudah menyelenggarakan PKB dan kini lewat pembinaan serupa diharapkan dapat meningkatkan kualitas keilmuan demi anak didik,” pungkas Buasim. (dit)