Pendampingan Pembangunan Zona Integritas (ZI), MTsN Kota Batu Hadirkan Ahli Ditjen Pendis

MASANEBA – Madrasah kini menjadi sasaran program penguatan zona integritas, terbukti dengan adanya sosialisasi menyeluruh pada satker dibawah Kementerian Agama (Kemenag). Tak terkecuali MTsN Kota Batu yang berupaya mewujudkan pembangunan zona integritas (ZI) dengan menghadirkan narasumber dari Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI dan Konsultan World Bank, pekan lalu (25/07).

Dalam kesempatan tersebut, Analisis Kebijakan Ahli Pertama Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI, Nanang Rosidi, S.Th.I menyampaikan MTsN Kota Batu berpontensi lolos penilaian jika memiliki komitmen kuat dalam membangun zona integritas. “Madrasah dengan fasilitas sederhana saja bisa, apalagi MTsN Kota Batu yang memiliki fasilitas mumpuni,” tegasnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Subtim Organisasi dan Tata Laksana itu menerangkan, geliat zona integritas di madrasah telah ada sejak 2021 lalu. Zona integritas sendiri adalah instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya telah berkomitmen untuk mewujudkan wilayah bebas dari korupsi. Selain itu, ZI dinilai efektif dalam memperbaiki citra instansi lembaga pemerintah karena dapat meningkatkan layanan prima dari lembaga tersebut.

“Menuju perubahan sebagai instansi yang maju tentu tidak bisa instan, tetapi kita bisa menangkap peluang dari zona integritas mengingat tujuannya untuk memperbaiki citra dan pelayanan publik semakin prima,” tambahnya.

Untuk membangun zona integritas diperlukan pembentukan sumber daya manusia (SDM) berintegritas dengan sistem tata kelola yang baik. Tak hanya itu, lembaga perlu mengedepankan standar pelayanan publik dan menampilkan berbagai inovasi. “Sebagai contoh, ada madrasah yang memiliki inovasi Sapa Guru, di mana kepala madrasah berkeliling memantau jalannya KBM sekaligus memberikan masukan pada guru,” beber Nanang.

Sementara itu, Konsultan World Bank, Drs. Mohammad Husnan, M.Pd, turut memberikan semangat pada Tim Pembangunan Zona Integritas (ZI) MTsN Kota Batu. Ia menekankan bahwa tim perlu menyiapkan mental dan waktu dalam tahapan penilaian ZI. “Kegiatan pendampingan ini harus diikuti tim dengan senang dan nyaman agar harapannya MTsN Kota Batu bisa masuk pilot project tahun depan,” pungkasnya. (dit)