SUDAH PAHAMKAH KITA DENGAN DIRI SENDIRI
SUDAH PAHAMKAH KITA DENGAN DIRI SENDIRI
Oleh Siti Purwati
Sebelum membahas tentang pemahaman diri, kita perlu mengenal teori yang disampaikan oleh Joseph Luft dan Harrington Ingham. Teori tersebut menjelaskan tentang konsep “Johari Window (Jendela Johari)” yang menggambarkan tentang pengenalan terhadap diri sendiri. Jendela tersebut terdiri atas matrik empat self (diri), Keempat sel tersebut diantaranya: (1) jendela terbuka, (2) jendela tertutup,(3) jendela buta, dan (4) jendela gelap.
Jendela terbuka merupakan hal-hal yang kita ketahui tentang diri kita, orang lain juga mengetahuinya. Contoh keadaan fisik, asal daerah, profesi. Ketiga contoh tersebut, selain diri sendiri mengetahui, orang lain juga mengetahui. Sedangkan jendela tertutup yaitu hal-hal yang kita ketahui tentang diri sendiri, orang lain tidak mengetahuinya. Contoh: isi perasaan, pendapat, kebiasaan tidur. Orang lain tidak akan mengetahuinya jika tidak kita beri tahu. Jendela buta merupakan hal-hal yang tidak kita ketahui tentang diri sendiri tapi orang lain mengetahuinya. Contoh: kepribadian yang kita miliki baik yang positif maupun negatif. Jendela gelap yaitu kita dan orang lain sama-sama tidak mengetahui siapa diri kita. Hal ini menunjukkan bahwa jendela gelap merupakan misteri kehidupan.
Berdasar “Jendela Johari”, kita sebagai manusia jika ingin mengenali diri sendiri maka harus mau membuka jendela-jendela tersebut, terutama jendela buta. Kepribadian diri yang tidak kita ketahui dan diketahui orang lain jika disampaikan pada kita, seyogyanya kita harus menerimanya. Bukan sebaliknya, kita jadi marah atau tidak senang dengan masukan atau pendapat orang lain tentang diri kita.
Adapun cara agar kita bisa membuka jendela secara lebar, diantaranya: (1) terbuka pada orang lain, tidak ada manusia yang sempurna sehingga kita tidak boleh munafik, (2) bersikap apa adanya, tanpa dibuat-buat, (3) berteman dengan siapa saja selagi membawa hal kebaikan, (4) menerima saran dan kritikan orang lain, karena kritikan yang negatif akan berdampak kebaikan. Jika kita dapat menerapkan konsep "Jendela Johari” dalam kehidupan, maka kita dapat memahami diri sendiri atau pemahaman diri.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pemahaman merupakan proses perbuatan memahami atau memahamkan. Santrock (2012) menyampaikan bahwa pemahaman adalah gambaran kognitif remaja mengenai diri, dasar, dan isi konsep dirinya. Sedangkan pemahaman diri menurut Hartono (2010) yaitu pengenalan secara mendalam atas potensi-potensi dan kekurangan-kekurangan yang dimiliki diri sendiri. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemahaman diri merupakan proses seseorang dalam mengenali semua kelebihan dan kelemahan diri sendiri.
Mansur dalam unggahannya menyampaikan bahwa ada beberapa aspek dalam pemahaman diri, diantaranya: (1) Fisik,seseorang harus memahami kondisi jasmani dengan segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki, (2) Psikis, berkaitan dengan kejiwaan seseorang yang meliputi kecerdasan dan emosi, (3) Minat, rasa ketertarikan terhadap obyek tertentu, (4) Bakat, kemampuan sesorang yang dibawa sejak labir dan bersifat menurun, (5) Citi-cita, gambaran diri yang ada pada seseorang atau bisa disebut sebagai potret diri, (6) Kebutuhan pokok, semua kebutuhan yang diinginkan dalam menjalani kehidupan baik kebutuhan jasmani maupun rohani/batin seperti, makan, minum, rasa aman, kasih sayang, rekreasi, aktualisasi diri, sosialisasi, dan kebutuhan yang lain, (7) Gaya hidup, tiap individu memilih gaya hidup sendiri-sendiri, ada yang elit maupun sederhana.
Bagaimana agar kita bisa memahami diri sendiri? Caranya: (1) mengetahui dan memahami kelebihan dan kelemahan diri, kelebihan yang dimiliki dijadikan sebagai penyemangat sedang kelemahan sebagai bahan evaluasi diri, (2) mengamati bidang yang dikuasai dan kurang dikuasai, (3) jujur pada diri sendiri, (4) mendengarkan suara hati, (5) memusatkan perhatian saat menjalani keseharian, (6) mendeskripsikan penampilan diri sendiri, (7) sadari dan pahami peran dalam kehidupan, (8) meminta feedback pada orang lain, (9) menentukan visi dan misi hidup, (10) mengikuti tes kepribadian atau berkonsultasi pada psikolog.
Manfaat kita bisa mengenali diri sendiri: (1) mudah meningkatkan kelebihan dan memperbaiki keknrangan, (2) lebih mencintai diri, (3) lebih mudah bersyukur, (4) mudah mencari dan menentukan solusi, (5) mampu membaur dengan lingkungan sekitar, (6) mampu menentukan pilihan dan tujuan hidup, (7) lebih mengetahui potensi diri, (8) lebih menghargai dan memahami perspektif orang lain terhadap diri kita,
Apapun posisi kita, baik yang sedang menuntut ilmu maupun telah bekerja jika ingin sukses atas apa yang kita impikan maka harus mau berlatih untuk bisa paham akan diri kita. Kenali semua potensi atau kelebihan yang kita miliki dan dimanfaatkan dalam kehidupan. Kelemahan atau kekurangan yang ada pada diri kita, jangan dijadikan sebagai sesuatu yang mengecilkan semangat. Terbukalah pada saran dan kritikan orang lain mengenai diri sendiri.
Daftar Pustaka
Hartono, Tujuan Pemahaman Diri; Ciri-ciri Siswa yang Memahami Dirinya (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2010),h. 209
Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Garmedia Pustaka Utama.
Santrock, J.W. (2012). Life-Span Development (Perkembangan Masa Hidup Edisi 13 Jilid 1, Penerjemah: Widyasinta,B). Jakarta: Erlangga.
https://id.scribd.com/document/367832157/PEMAHAMAN-DIRI
http://menzour.blogspot.com/2016/11/makalah-pemahaman-diri-bimbingan.html
https://www.gramedia.com/best-seller/cara-mengenal-diri-sendiri/