Workshop P5-PPRA, Kepala Madrasah: Siswa Butuh Peningkatan Softskill
Gambar : Kepala MTsN Kota Batu, Buasim, S.Pd, M.Pd membuka Workshop Penyusunan Proyek Pembelajaran P5-PPRA di aula lama.
MASANEBA – MTsN Kota Batu berupaya maksimal dalam mengemas kegiatan P5-PPRA dengan berbagai konsep unik. Mengawali semester genap TP. 2024/2025, tema yang diusung kali ini adalah “Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI”. Bahkan, guru pun turut mengikuti Workshop Penyusunan Proyek Pembelajaran P5-PPRA sebelum mendampingi siswa. Dalam pelaksanaannya, MTsN Kota Batu juga menggandeng lembaga Cendekia Muda Indonesia (CMI) yang sudah berpengalaman membimbing riset di sejumlah sekolah.
“Saat ini, madrasah dituntut mampu memberikan layanan maksimal dan terus berupaya meningkatkan prestasi siswa agar dapat diterima di MA/SMA favorit,” papar Kepala MTsN Kota Batu, Buasim, S.Pd, M.Pd.
Pria asal Sidoarjo itu menambahkan, kegiatan workshop ini penting untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi dalam pembelajaran. Terlebih, saat ini, softskill menjadi kebutuhan penting yang dapat diperoleh melalui kegiatan P5-PPRA. Selain itu, pembelajaran yang menyangkut literasi dan numerasi perlu ditingkatkan, sehingga siswa memiliki kemampuan presentasi.
“Softskill seperti kemampuan komunikasi dan kecerdasan sosial, hingga problem solving begitu penting ditanamkan pada anak untuk pengembangan karakternya,” tandasnya.
Kegiatan P5-PPRA ini diikuti oleh siswa kelas VII dan VIII serta dijadwalkan berlangsung selama tiga hari. Seluruh siswa didampingi oleh pengajar dari CMI dalam menemukan topik penelitian yang nantinya harus dikembangkan pada hari kedua. Siswa dapat memilih tema dan topik penelitian, mulai dari bidang teknologi, IPA, dan IPS. Setiap kelas akan dipilih satu penelitian terbaik yang akan dipresentasikan pada puncak kegiatan (hari ketiga).
Koordinator Tim Riset, Dr Diah Ambarumi, M.Pd menegaskan, kegiatan P5-PPRA termasuk kompetisi internal madrasah. Seluruh peserta harus bersemangat dalam menemukan topik penelitian yang unik karena akan dilombakan pada setiap kelas. “Meski ini merupakan kegiatan internal madrasah, karya terbaik yang ditemukan pada masing-masing kelas akan berkesempatan untuk dibimbing secara intens mengikuti kompetisi nasional,” beber guru IPS itu. (dit)